Kamis, 29 April 2010

pengetahuan tentang bahayanya rokok pada siswa SMA


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Negara maju seperti Amerika Serikat kebiasaan merokok ada kecenderungan menurun, karena sejak beberapa tahun lalu di negara tersebut telah ada gerakan yang menyatakan bahwa merokok merupakan perilaku buruk, tidak berpendidikan, lain halnya di negara berkembang ada kecenderungan meningkat untuk merokok. Dewasa ini di negara berkembang telah menjadi sasaran reklame rokok guna memasarkannya. Negara maju pun di kalangan remaja dan dewasa muda cenderung meningkat dalam kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan RI, 1992).
Laporan (World Health Organization) WHO juga menyebutkan jumlah perokok meningkat 2,1% pertahun di negara berkembang. Negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 % pertahun. Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% wanita dengan usia diatas 13 tahun adalah perokok. Bahkan pada kelompok remaja, 49% pelajar pria dan 8,8% pelajar wanita di Jakarta sudah merokok (www.kompas.com, 2003)
Mengacu pada data Bank Dunia pada tahun 1999 perolehan cukai rokok di Indonesia hanya Rp 2,6 triliun dan kerugian masyarakat akibat rokok mencapai sekitar Rp 14,5 triliun yaitu berupa beban biaya pengobatan, kecacatan dan penurunan produktivitas. Aspek perilaku merokok di Indonesia jauh melampaui perilaku kesehatan masyarakat. Jadi dapat dikatakan masyarakat Indonesia lebih suka mengkonsumsi rokok dibandingkan dengan mengutamakan aspek kesehatan. Pernyataan ini didasarkan pada realitas bahwa belanja rokok di Indonesia mencapai Rp 100 triliun, sedangkan belanja obatnya hanya Rp 20 triliun. (www.republikonline. com, 2003).
Data dari rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa merokok menunjukkan faktor resiko pertama dan tertinggi bagi serangan jantung. Usia muda di bawah 40 tahun, merokok merupakan faktor resiko pertama bagi penyakit jantung koroner dan ditemukan pula bahwa sebagian besar (62-83%) yang terkena serangan jantung di bawah umur 40 tahun adalah perokok berat dan sedang (Dep.Kes. RI, 1992).
Berbagai penelitian tentang bahaya merokok sudah banyak dilakukan, diantaranya kebiasaan merokok mempengaruhi peningkatan kolesterol dan trigliserida secara bermakna dibandingkan dengan yang bukan perokok. Akhir-akhir ini beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara radikal bebas dengan terjadinya kanker yang disebabkan oleh rokok. (Bina Didik Tenaga Kesehatan, 2001). Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari niterogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.
Umumnya fokus penelitian ditujukkan pada peranan nikotin dan karbon monoksida (CO). Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen juga mengganggu suplai oksigen keotot jantung. Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah ke otak (www.kompas.com, 2003).
Banyak penelitian dilakukan, bahwa merokok mengganggu kesehatan tubuh. Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng dan rongga mulut. Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut, misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit. Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat¬zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti nikotin, tar dan karbon monoksida. (www.depkes.ri.com, 2004)
Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan tubuh, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna dan lain-lain. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terlCena Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Asap rokok rnerupakan polutan bagi manusia dan lingkun-an sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem dibidang ekonomi. Sudut ekonomi kesehatan, menyatakan bahwa dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan bahkan negara (www.kompas.com, 2003).

Hasil pengamatan yang dilakukan di SMA Negeri 2 Metro selama 3 hari ternyata pada saat pulang sekolah terdapat siswa laki laki yang merokok. Data yang diperoleh tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa yang menyebutkan bahwa pada kelompok remaja ada 49% pelajar pria dan pelajar wanita sudah merokok (www.kompas.com,2003).
Berdasarkan data di atas penulis ingin mengetahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Metro. Mengingat bahwa bahaya rokok sangat banyak dan fatal akibatnya apalagi bila sudah dimulai sejak usia dini.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis membuat rumusan masalah "Bagaimana pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok di SMA Negeri 2 Metro".

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok di SMA Negeri 2 Metro.
2. Tujuan khusus
a. Diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai pengertian rokok
b. diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai zat-zat yang berbahaya dalam rokok.
c. Diketahui pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan

D. Ruang Lingkup
Penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian :
1. Jenis penelitian adalah deskriptif.
2. Objek penelitian adalah pengetahuan siswa kelas II Mengenai bahaya rokok di SMA Negeri 2 Metro.
3. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas II di SMA Negeri 2 Metro
4. Lokasi penelitian adalah SMA Negeri 2 Metro
5. Waktu penelitian dilaksanakan pada Mei 2008

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat :
a. Bagi Institusi Program Studi Kebidanan
Sebagai sumber referensi pelajaran terutama yang berkaitan dengan bahaya rokok.

b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa mengenai bahaya rokok, agar siswa semakin mantap untuk menghindari rokok, karena bahaya rokok sangat banyak.


c. Bagi Institusi SMA Negeri 2 Metro
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok dengan mengadakan penyuluhan atau mengadakan extrakulikuler yang membahas tentang bahaya rokok.

d. Bagi Peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah Metodologi Penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan KTI, Serta sebagai masukan pengetahuan tentang bahaya merokok.



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan penelitian, diperlukan tujuan kepustakaan yang kuat. Tujuan kepustakaan ini sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan dilakukan.
A. Variabel Penelitian
1. Rokok
a. Pengertian Rokok
Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran panjang antara 70 hingga 120 dengan diameter 10 mm berwarna putih dan coklat Biasanya berisi daun daun tembakau yang telah dicacah ditambah sedikit racikan racikan seperti cengkeh saus rokok serta racikan lainnya (Sugeng D.Triswan to,2007).
Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai dimana-mana di dunia, kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial (www:depkes.ri.com, 2004).
Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok itu sendiri (Soetjiningsih dalam Subanda B, 2004). Dibandingkan dengan yang bukan perokok. Rokok juga dapat menyebabkan kanker (Bina Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2001).
Penelitian menunjukkan bahwa rokok / tembakau adalah :
1) Pintu pertama ke narkotika
2) Rokok merupakan pembunuh nomor 3 setelah jantung koroner dan kanker
3) Satu batang rokok umur memendek 12 menit
4) 57.000 orang mati karena rokok (Indonesia).
Mereka yang tidak merokok tetapi terkena asap rokok dari mereka yang merokok juga akan mengalami gangguan pada kesehatan dengan resiko yang sama (Hawari, 2001).
Seseorang yang bukan perokok, tetapi yang ikut mengkonsumsi asap rokok beserta zat-zat yang terkandung didalamnya disebut perokok pasif. Asap yang dihasilkan dari rokok yang mengepul keluar ditambah dengan asap yang dihembuskan oleh perokok, mengandung zat kimia lebih tinggi dari pada yang dihisap oleh perokok itu sendiri. Artinya asap rokok tidak saja berbahaya bagi perokok melainkan juga perokok pasif atau bukan perokok (Dep.Kes. RI, 1992).
Penelitian menunjukkan bahwa tiap satu batang rokok mengandung kurang lebih 4.000 elemen dan setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin dan karbon monoksida (www.republikonline.com, 2003).
b. Kandungan Zat-Zat pada Rokok yang Berbahaya bagi Kesehatan
Bahan kimia ada 4000 jenis telah ditemukan dalam rokok, dengan 40 jenis diantaranya bersifat karsinogen (dapat menyebabkan kanker). Bahan racun MI. lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping dari pada asap utama, benzopiren 3 kali dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah berhenti merokok. Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan karbon monoksida. Kedua bahan ini selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (www.kompas.com, 2003) Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dan' niterogen dan senyawa hidrokarbon. Kompanen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenel dan kadmium. Asap rokok yang dihembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama dan asap samping. Asap utama rnerupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif (www.kompas.com, 2003).

Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, prioritas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Zat-zat yang berbahaya berupa gas-gas atau partikel-partikel. Asap rokok yang dihisap 90% mengandung berbagai gas seperti N2, 02, C02 10% sisanya mengandung partikel tertentu seperti tar, nikotin dan lain-lain (www.depkes.ri.com, 2004).
Banyak zat yang berbahaya dari asap rokok, tetapi ada 3 (tiga) bahan pokok yang paling berbahaya adalah karbon monoksida, tar dan nikotin.
1) Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO) merupakan gas beracun yang tidak bau sama sekali. Karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok dapat mengikat dirinya pada haemoglobin (Hb) darah yang mengakibatkan oksigen (O2) tersingkir dan tidak dapat digunakan oleh tubuh. Efek selanjutnya adalah jaringan pembuluh darah akan menyempit dan mengeras. Sehingga akhirnya dapat menyebabkan penyumbatan. Satu batang rokok yang dibakar mengandung 3-6% karbon monoksida. Asap rokok dari pipa mengandung karbon monoksida 2 kali dan asap dari cerutu mengandung karbon monoksida 5-6 kali dibandingkan dari asap rokok sigaret kretek (Dep.Kes. RI., 1992).
Karbon monoksida dapat menurunkan secara langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh. Karbon monoksida menggantikan tempat oksigen di haemoglobin (Hb), menggangu pelepasan oksigen dan mempercepat aterosclern.sis (pengaturan atau penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, karbon monoksida menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan vikositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah (www.kompas.com, 2003).
2) Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru (www.republikonline.com, 2003). Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tinggai sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan cairannya. Sebatang sigaret kretek dan pipa menghasilkan 10¬30 mg tar. Cerutu dan pipa menghasilkan tar yang lebih banyak. Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses pertanian dan industri sigaret serta bahan pembuat rokok lainnya. Kadar tar dalam rokok inilah yang berhubungan dengan timbulnya kanker (Dep. Kes. RI, 1992).

3) Nikotin
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah (zat ini bersifat karsinogen dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan) (www.republikonline.com, 2003). Nikotin adalah salah satu racun yang sangat cepat beraksi dan mematikan. Nikotin dalam tahap pertama dan sementara mempunyai rangsangan dan dalam jangka panjang secara perlahan-lahan merusak. Akibat dari nikotin menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit, denyut jantung bertambah dan mudah terserang darah tinggi. Nikotin yang diserap dari rokok melalui selaput lendir mulut, hidung dan tertinggi bagi serangan jantung. Efek rokok terhadap jantung adalah karena gas karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok dapat mengikat Hb, yang berakibat oksigen tersingkat tidak dapat digunakan oleh tubuh. Penyempitan pembuluh darah kecil dikulit sehingga sirkulasi darah ke kulit akan berkurang dan kulit menjadi pucat. Kerusakan serabut-serabut jaringan ikat yang berakibat kulit tidak elastis. Kulit menjadi kendor, keriput dan Wit akan kehilangan kelembaban, produksi minyak kulit berkurang dan kulit akan kekurangan vitamin C yang berperan penting dalam pemeliharaan serabut kolagen dan elastis untuk keelastisan kulit. Hal ini terjadi karena zat yang beracun dari tembakau seperti nikotin, karbon monoksida dan oksida-oksida nitrogen yang mensabot kemampuan darah untuk mengikat darah (Dep. Kes. RI, 1992).
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru erat hubungannya dengan kebiasaan merokok, terutama sigaret kretek. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru. Partikel asap rokok seperti benzopiren dan tar dikenal sebagai bahan karsinogen yang dapat menimbulkan terjadinya kanker paru-paru. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbulnya kanker paru¬paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering (www.kompas.com, 2003).
Efek racun pada rokok membuat pengisap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok) yaitu : (1) 14 x menderita kanker paru-paru, mulut dan juga tenggorokan, (2) 4 x menderita kanker esofagus (3) 2 x menderita kanker kandung kemih, (4) 2 x menderita serangan jantung (5) rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi (www.republikonline.com, 2003).
Terkait kompleksnya dampak rokok maka menteri kesehatan pemah menyatakan bahwa laju kematian akibat merokok di Indonesia mencapai 57.000 orang pertahun. Perlu juga bagi kita untuk membandingkan keuntungan dan kerugian dari industri rokok di Indonesia. Mengacu pada data Bank Dunia pada tahun 1999 perolehan cukai rokok di Indonesia hanya Rp. 2,6 triliun dan kerugian masyarakat akibat merokok mencapai sekitar Rp. 14,5 triliun yaitu berupa beban biaya, pengobatan, kecacatan dan penurunan produktivitas. Lebih mengerikan lagi ternyata aspek perilaku merokok di Indonesia jauh melampaui perilaku kesehatan masyarakat. Asumsi yang diperoleh bahwa masyarakat Indonesia lebih suka mengkonsumsi rokok dibanding dengan mengutamakan aspek kesehatan (www.republikonline.com, 2003).
Asap rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem di bidang ekonomi. Dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, balk individu maupun keluarga (www.kompas.com, 2003).
Merokok dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, balk kanker paru-paru, oesophagus dan laryng. Menimbulkan juga kelainan¬kelainan pada rongga mulut misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur.
1. Pengaruh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut
Gigi dapat berubah warna karena tembakau. Noda ini pada mulanya dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya disebabkan oleh hasil pembakaran tembakau yang berupa tar. Nikotin sendiri tidak berwarna dan mudah larut, warna coklat pada gigi perokok biasa sedangkan warna hitam terjadi pada perokok yang menggunakan pipa.
Kebiasaan merokok sangat mempengaruhi kesehatan mulut terutama perubahan mukosa. Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit (lesi pra ganas) sehingga tidak diperhatikan oleh si penderita, sampai keadaan menjadi lanjut (www.depkes.ri.com, 2004).
2. Pengaruh merokok terhadap lidah
Perokok berat, merokok dapat menyebabkan rangsangan pada papila filifornzis (tonjolan / juntaian pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin dan manis. Karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (www.depkes.ri.com, 2004).
3. Pengaruh merokok terhadap gusi
Jumlah karang gigi pada rokok cenderung lebih banyak dari pada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah kegusi sehingga mudah terjangkit penyakit (www.depkes.ri.com, 2004).


4. Penebalan mukosa akibat merokok
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30 - 70 tahun yang mayoritas penderitanya pria terutama yang perokok.
Iritasi yang terus menerus dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan pada jaringan mukosa mulut. Sebelum gejala klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang sel-sel epitel mukosa, sehingga aktifitasnya meningkat. Gejala ini baru terlihat bila alctifitas selluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap kepipi) dan pada dasar mulut. Perubahan mukosa mulut terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin disebabkan karena epitel yang tebal jauh dengan saliva (air ludah). Para ahli mengatakan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas didalam mulut. Perubahan leukoplakia menjadi ganas 3 - 6% (www.depkes.ri.com, 2004).
Sudut ekonomi kesehatan menyatakan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul, jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit balk individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintahan. (www.kompas.com, 2003).

2. Pengetahuan
Pengetahuan menurut Notoaimodjo (2002), adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan.
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu yang didapat seseorang setelah melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sementara itu menurut Notoatmodjo (2003) membagi tingkat pengetahuan sebagai berikut :
1) Tahu (know)
Artinya kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2) Memahami (comprehension)
Artinya suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui.
3) Aplikasi (aplication)
Artinya suatu kemampuan untuk mempergunakan materi atau objek yang' telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (analysis)
Artinya suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struk'tur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (syntesis)
Artinya suatu kemampuan untuk melakukan atau menghubungkan bagian¬-bagian ke daiam suatu bentvk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyajikan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkatan di atas.




B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini dengan menggali pada latar belakang dan landasan teori, maka dalam penelitian ini dibuat kerangka konsep sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen




Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep Penelitian.

C. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2002), untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur). Adapun dalam penelitian ini,variabel yang akan didefinisikan secara operasional dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1. Definisi Operasional Pengetahuan Siswa Mengenai Bahaya Rokok di SMA Negeri 2 Metro Tahun 2008

Variabel Yang
Diteliti Defenisi Operasional Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Pengetahuan tentang
bahaya rokok:
a. Pengertian rokok
b. Kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok
c. Bahaya rokok terhadap kesehatan
Pemahaman
responden tentang
pengertian
rokok, apa yang
dimaksud dengan
rokok,dan kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok serta bahaya rokok terhadap kesehatan Angket Kuisioner - Baik
76%-100%
- Cukup
56-75%
- Kurang
40%-55%
- Kurang sekali
< 40% Ordinal






















BAB III
METODE PENELITIAN


Bagian ini menguraikan tentang metode atau cara yang akan digunakan dalam penelitian. Oleh sebab itu, dalam uraian itu telah tercermin langkah-langkah teknis dan operasional penelitian yang akan dilaksanakan.

A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif. Menurut Notoatmodjo (2002), penelitian diskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pengetahuan siswa kelas II SMA N 2 Metro mengenai bahaya rokok.

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 pada siswa Metro kelas II. Lokasi penelitian ini dipilih dengan pertimbangan bahwa penulis sudah mengenal kondisi di lokasi penelitian dan secara sepintas terlihat ada beberapa siswa kelas II yang merokok.


C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah subjek yang hendak diteliti dan memiliki sifat yang sama. Menurut Notoadmodjo (2002), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2002), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Data yang di dapat menunjukkan bahwa ada 49% pelajar pria yang sudah merokok (wvw.kompas.com, 2003). Mengingat juga bahaya rokok sangat banyak dan dalam penelitian ditemukan data bahwa lebih banyak pelajar pria dibandingkan dengan pelajar wanita yang meokok. Sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka dalam penelitian ini menggunakan populasi siswa kelas II di SMA Negeri 2 Metro sebanyak 208 siswa.

2. Sampel
Menurut Arikunto (2002) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Selanjutnya Notoadmojo, (2002) Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Apabila subjek penelitian kurang dari seratus, lebih baik sample diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelittian populasi dan jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto,1998).
Dari pendapat diatas maka besar sample yang menjadi subjek dalam penelitian adalah sebesar 25% dari jumlah populasi yang ada yaitu 25% x 208= 52 orang.

D. Variabel Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2002), Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Defenisi lain mengatakan bahwa variabel adalah suatu yang dipergunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu, misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya. Penelitian ini variabel bebasnya adalah pengetahuan. Sedangkan variabel indepeden atau tergantung adalah variabel akibat, yang dipengaruhi oeh variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah bahaya rokok.

E. Pengukuran Variabel Penelitian
Penelitian ini penulis menggunakan alat ukur penelitian berupa kuesioner. Menurut pendapat Notoatmodjo (2002), kuesioner adalah pertanyaan yang tersusun dengan baik sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau memberikan tanda-tanda tertentu. Pengukuran variabel yang penulis gunakan adalah skala interval. Menurut Notoadmodjo (2002), skala interval seperti skala ordinal tetapi himpunan tersebut memberikan nilai interval atau jarak antara urutan kelas yang bersangkutan, kelebihan dari skala ini adalah jarak nomor yang sama menunjukkan juga jarak yang sama dari sifat yang di ukur.
Alat ukur yang digunakan pada penelitian tentang pengetahuan siswa mengenai rokok adalah :
Pengukuran pengetahuan mengenai rokok, teknik pengukuran yang digunakan adalah angket dan alat ukur berupa kuesioner yang diberikan kepada responden. Pada setiap item pertanyaan terdapat dua alternatif jawaban, benar dan salah. Bila benar mendapat skor 1 (nilai tertinggi) dan bila jawaban yang diberikan salah mendapat skor 0 (nilai terendah).
Tabel 2. Kisi-kisi pertanyaan tentang pengetahuan bahaya merokok
No Pengetahuan Nomor Soal
1.
2.
3. Pengertian rokok
Kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok
Bahaya rokok terhadap kesehatan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
11, 12,13,14,15,17,18,19,20
21,22,23,24,25,26,27,28,29,30

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data, meliputi.
1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan ini berisikan beberapa kegiatan data meliputi :
a. Mengurus perizinan kepada pimpinan wilayah kerja setempat dan pemimpin institusi tempat penilaian.
b. Menyusun lay out kuesioner
c. Menyusun item-item dalam bentuk pertanyaan
d. Memperbanyak kuesioner
2. Langkah pelaksanaan
Langkah pelaksanaan yaitu mencakup pelaksanaan penelitian melalui tahapan sebagai berikut :
a. Menyerahkan surat izin untuk mengadakan penelitian
b. Menetapkan sampel penelitian
c. Menyebarkan kuesioner
d. Mengumpulkan kuesioner yang telah disebarkan
e. Memproses dan menganalisis data kuesioner.

3. Langkah-pengolahan data
Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisa data. Hasil pengolahan dan analisa data dirumuskan dalam kesimpulan penelitian.

F. Analisa Data
Teknik analisis data yang penulis ajukan adalah frekuensi dengan analisis univariat, dengan melihat variabel yang bersifat kualitatif. Setelah data yang diperlukan terkumpul maka dilakukan pengolahaan data dengan tahapan sebagai berikut :
1. Editing
Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya.


2. Coding
Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tettentu pada tiap-tia~ data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data
3. Tabulating
Pada tahap ini jawaban jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti dan teratur lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian ditbliskan dalam bentuk tabel.
4. Analiting
Pengblahan dan analisis data pada variabel pengetahuan dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = x 100%

Keterangan
P = Persentase
a = Jumlah pertanyaan yang dijawab benar
B = Jumlah pertanyaan (Arikunto, 1998)

Sedangkan penentuan kategori penelitian menurut Arikunto (1998) dinilai dengan cara sebagai berikut :
a. Kategori baik, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden adalah 76¬100%
b. Kategori cukup, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden adalah 56-75%.
c. Kategori kurang baik, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden adalah 40-55%.
d. Kategori tidak baik, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden adalah kurang dari 40%.

























BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum SMA Negeri 2 Metro
1. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Metro
SMA Negeri 2 Metro berdiri pada tahun 1991 dan di kepalai oleh Drs.Kamiludin. SMA 1Vegeri 2 Metro berdiri diatas luas taritth 20000 m2, yang terletak di jalan Sriwijaya. Mulyosari 16a Metro Barat.
Mulai berdiri hingga saat ini SMA Negeri 2 Metro mehgalami beberapa kali penggantian kepala sekolah, sebagai berikut :
a. Pada saat berdiri tahun 1991 - 2002 : Drs. Kamiludin
b. Tahun 2002 - 2004 : Drs. Murni Siregar
c. Tahun 2005 sampai sekarang : Hartanto, S.Pd

2. Lokasi SMA Negeri 2 Metro
SMA Negeri 2 Metro terletak di jalan Sriwijaya Mttlyosari 16A Metro Barat.

3. Sarana dan Prasarana
a. Tenaga Pelaksana
Tenaga Pelaksana di SMA Negeri 2 Metro terdiri dari 48 orang, yaitu:
1) 1 orang kepala sekolah
2) 1 orang wakil kepala sekolah urusan kesiswaan
3) 1 orang wakil kepala sekolah urusan kurikulum
4) 1 orang koordinator TU 5) 37 orang guru
5) 7 orang pelaksana TU
b. Jumlah siswal
Jumlah siswd yang mengikuti proses pembelajaran di SMA Negeri 2 Metro sebariyak siswa, yaitu :
1) Kelas I jumlah siswa laki-laki 116 orang dan 97 drang siswl perempuan
2) Kelas II jumlah siswa laki-laki 110 orang darl 99 orang siswi perempuan
3) Kelas III jumlah siswa laki-laki 98 orang dati 0 orang siswi perempuan
c. Sarana Belajar
Sarana yang mendukung proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Metro adalah :
1) Lokal belajar (ruang kelas) yang terdiri 14 lokal
2) Perpustakaan
3) Ruang TU
4) Ruang kepala sekolah
5) Ruang guru
6) Ruang BP/BK
7) Ruang UKS
8) Ruang OSIS
9) Laboratorium IPA
10) Mushola
11) Ruang komputer 1
12) 2) WC guru
13) WC Siswa

d. Jumlah buku di Perpustakaan
Jumlah buku yang ada di perpustakaan yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar, adalah :
1) Jumlah buku sastra ada 45 buah
2) Jumlah buku referensi ada 28 buah
3) Jumlah buku ensiklopedi ada 5 buah
4) Jumlah buku pegangan umum ada 112 buah
5) Jumlah buku agama ada 40 buah

B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian mengenai pengetahuan siswa kelas II SMA Negeri 2 Metro mengenai bahaya rokok diperoleh melalui kuesioner yang terdapat 30 pertanyaan mengenai pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok yang diberikan kepada 52 responden di SMA Negeri 2 Metro.
Penelitian ini terdiri dari 3 sub variabel yang meliputi pengertian rokok, kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok dan bahaya rokok terhadap kesehatan
Berikut ini akan disajikan hasil penelitian tersebut berdasarkan sub variabel dalam bentuk tabel.
a. Pengertian Rokok
Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Item Pertanyaan Mengenai Pengertian Rokok

No Pertanyaan Jawaban
B % S %
1 Rokok adalah suatu zat adiktif yang dapat menimbulkan rasa ketagihan 35 61,5 17 38,5
2 Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok 30 57,6 22 42,4
3 Bila anda merokok asap rokok yang anda hembuskan
itu merupakan polusi udara bagi orang yang ada
disekitar anda 49 94 3 6
4 Bila seseorang yang ada didekatmu bukan seorang
perokok tetapi dia ikut menghisap asap rokok yang
kamu hembuskan disebut dengan perokok pasif. 40 77 12 23
5 Bahan-bahan yang terdapat di dalam rokok seperti tar, nikotin, dan lain-lain tidak berbahaya bagi kesehatan 36 69 16 21
6 Salah satu kandungan rokok yaitu karbon monoksida dapat mengikat diri dengan sel darah merah dan
mengakibatkan penyem itan embuluh darah. 30 58 22 42
7 Nikotin dalam rokok tidak menyebabkan ketagihan
pada si perokok 37 71 15 29
8 Rokok banyak mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi kesehatan 50 96 2 4
9 Bila anda merokok, asap rokok yang anda hembuskan
tidak mencemari udara orang-orang yang ada di
sekitar anda 48 92 4 8
10 Nikotin dalam rokok berbahaya untuk kesehatan dan
dapat menyebabkan rasa ketagihan 47 90 5 10
Jumlah 402 77,3 118 22,7


Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa pengetahuan siswa mengenai pengertian rokok di SMA Negeri 2 Metro siswa yang dapat menjawab benar ada 77,3% dan yang menjawab salah ada 22,7%. Termasuk dalam kategori baik dengan kemampuan menjawab pertanyaan 77,3% yang diperoleh dengan cara jumlah jawaban benar (402) dibagi dengan jumlah seluruh soal (520) di kali dengan 100%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini :












Gambar 2. Diagram Kategori Distribusi Pengetqhuan Respotiden Menurut Item Pertanyaan Mengenai Pengertian Rokok

b. Kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok
Tabe l4. Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Item Pertanyaan Mengenai Kandungan Zat-Zat Yang Berbahaya Dalam Rokok

No Pertanyaan Jawaban
B % S %
11 Penyakit yang timbul dari akibat merokok salah satunya kanker paru. 48 92 4 8
12 Merokok tidak begitu berbahaya bagi kesehatan 45 86 7 14
13 Rokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan
kanker paru 40 77 12 23
14 Tidak ada hubungan yang berarti antara merokok
dengan kesehatan si perokok. 38 73 14 27
15 Rokok tidak mengandung racun yang tidak
membahayakan tubuh 35 67 17 23
16 Biaya yang dikeluarkan untuk merokok lebih besar
di banding yang tidak merokok 40 77 12 21
17 Rokok dapat mempengaruhi penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah. 36 69 16 21
18 Tidak ada enyakit yang disebabkan oleh rokok 44 85 8 15
19 Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok,
tidak mengganggu beban ekonomi seorang perokok 43 83 9 17
20 Beban ekonomi antara seorang perokok dengan
seorang yang tidak merokok tidak ada bedanya. 45 86 7 14
Jumlah 414 79,6 106 20,4

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa pengetahuan siswa mengenai kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok di SMA Negeri 2 Metro siswa yang dapat menjawab benar ada 79,6% dan yang menjawab salah ada 20,4%. Termasuk dalam kategori baik dengan kemampuan menjawab pertanyaan 79,6% yang diperoleh dengan cara jumlah jawaban benar (414) di bagi dengan jumlah seluruh soal (520) di kali dengan 100%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini :




Gambar 3. Diagram Kategori Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Item Pertanyaan Mengenai Kandungan Zat-zat yang berbahaya dalam Rokok

c. Bahaya rokok terhadap kesehatan
Tabe15. Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Item Pertanyaan Mengenai Bahaya Rokok terhadap Kesehatan

No Pertanyaan Jawaban
B % S %
21 Bahaya rokok terhadap kesehatan salah satunya adalah
pengaruh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. 36 69 I 16 21
22 Tidak ada keuntungan bagi yang tidak merokok 35 67 17 23
23 Kebiasaan merokok tidak dapat dihentikan 25 48 27 42
24 Rokok dapat menimbulkan karang gigi yang tidak bisa
dibersihkan 34 65 18 35
25 Merokok dapat menyebabkan impotensi (lemah syahwat), menurunnya kekebalan individu dan kanker 48 92 4 8
26 Penyumbatan pembuluh darah ke otak yang bersifat
mendadak atau stroke pada seorang perokok tidak ada kaitannya dengan rokok 30 58 22 42
27 Seorang yang tidak merokok, kecil kemungkinan terkena kanker paru- paru di bandingkan dengan yang merokok 29 56 23 44
28 Banyak cara yang dapat digunakan untuk berhenti
merokok 33 63 19 37
29 Rokok tidak berpengaruh terha.dap kesehatan gigi dan
mulut 32 61 20 29
30 Antara seorang perokok dengan seorang yang tidak
merokok sama kemungkinannya untuk terkena kanker
paru-paru. 21 40 31 60
Jumlah 323 62,1 197 37,9
Berdasarkan data di atas diperoleh bahwa pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan di SMA Negeri 2 Metro siswa yang menjawab benar ada 62,1% dan yang menjawab salah ada 37,9%. Termasuk dalam kategori cukup, dengan kemampuan menjawab pertanyaan 62,1% yang diperoleh dengan cara, jumlah jawaban benar (323) dibagi dengan jumlah seluruh soal (520) di kali dengan 100%.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini :











Gambar 4. Diagram Kategori Distribusi Pengetahuan Responden Menurut Item Pertanyaan Mengenai Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan






Tabel 6. Distribusi Pengetahuan Menurut Item Pertanyaan Tentang Bahaya Rokok di SM Negeri 2 Metro

No Pertanyaan Jawaban
B % S %
1 Rokok adalah suatu zat adiktif yang dapat menimbulkan rasa ketagihan 35 61,5 17 38,5
2 Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok 30 57,6 22 42,4
3 Bila anda merokok asap rokok yang anda hembuskan
itu merupakan polusi udara bagi orang yang ada
disekitar anda 49 94 3 6
4 Bila seseorang yang ada didekatmu bukan seorang
perokok tetapi dia ikut menghisap asap rokok yang
kamu hembuskan disebut dengan perokok pasif. 40 77 12 23
5 Bahan-bahan yang terdapat di dalam rokok seperti tar, nikotin, dan lain-lain tidak berbahaya bagi kesehatan 36 69 16 21
6 Salah satu kandungan rokok yaitu karbon monoksida dapat mengikat diri dengan sel darah merah dan
mengakibatkan penyem itan embuluh darah. 30 58 22 42
7 Nikotin dalam rokok tidak menyebabkan ketagihan
pada si perokok 37 71 15 29
8 Rokok banyak mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi kesehatan 50 96 2 4
9 Bila anda merokok, asap rokok yang anda hembuskan
tidak mencemari udara orang-orang yang ada di
sekitar anda 48 92 4 8
10 Nikotin dalam rokok berbahaya untuk kesehatan dan
dapat menyebabkan rasa ketagihan 47 90 5 10
11 Penyakit yang timbul dari akibat merokok salah satunya kanker paru. 48 92 4 8
12 Merokok tidak begitu berbahaya bagi kesehatan 45 86 7 14
13 Rokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan
kanker paru 40 77 12 23
14 Tidak ada hubungan yang berarti antara merokok
dengan kesehatan si perokok. 38 73 14 27
15 Rokok tidak mengandung racun yang tidak
membahayakan tubuh 35 67 17 23
16 Biaya yang dikeluarkan untuk merokok lebih besar
di banding yang tidak merokok
40 77 12 21
17 Rokok dapat mempengaruhi penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah. 36 69 16 21
18 Tidak ada enyakit yang disebabkan oleh rokok 44 85 8 15
19 Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok,
tidak mengganggu beban ekonomi seorang perokok 43 83 9 17
20 Beban ekonomi antara seorang perokok dengan
seorang yang tidak merokok tidak ada bedanya. 45 86 7 14
21 Bahaya rokok terhadap kesehatan salah satunya adalah
pengaruh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut. 36 69 I 16 21
22 Tidak ada keuntungan bagi yang tidak merokok 35 67 17 23
23 Kebiasaan merokok tidak dapat dihentikan 25 48 27 42
24 Rokok dapat menimbulkan karang gigi yang tidak bisa
dibersihkan 34 65 18 35
25 Merokok dapat menyebabkan impotensi (lemah syahwat), menurunnya kekebalan individu dan kanker 48 92 4 8
26 Penyumbatan pembuluh darah ke otak yang bersifat
mendadak atau stroke pada seorang perokok tidak ada kaitannya dengan rokok 30 58 22 42
27 Seorang yang tidak merokok, kecil kemungkinan terkena kanker paru- paru di bandingkan dengan yang merokok 29 56 23 44
28 Banyak cara yang dapat digunakan untuk berhenti
merokok 33 63 19 37
29 Rokok tidak berpengaruh terha.dap kesehatan gigi dan
mulut 32 61 20 29
30 Antara seorang perokok dengan seorang yang tidak
merokok sama kemungkinannya untuk terkena kanker
paru-paru. 21 40 31 60
Jumlah 1139 73 421 27


Secara keseluruhan rata-rata pengetahuan siswa SMA Negeri 2 Metro mengenai bahaya rokok termasuk dalam kategoi cukup dengan kemampuan menjawab pertanyaan 73% yang diperoleh dengan cara menjumlahkan jawaban yang benar (1139) dibagi dengan jumlah seluruh soal (1560) dikalikan dengan 100%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:










Gambar 5. Diagram Kategori Distribusi Pengetahuan Responden Mengenai Bahaya Rokok Menurut Ketiga Item yang diamati (Pengertian Rokok, Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan dan Kandungan Zat-zat yang Berbahaya dalam rokok)




C. Pembahasan
Setiap orang yang merokok akan sangat membahayakan kesehatan, baik bagi kesehatan dirinya sendiri maupun orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Zat-zat yang terkandung dalam rokok membahayakan kesehatan. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti : jantung, kariker paru-paru, esopagus, laring, kelainan rongga mulut, impotensi, bagi ibu hamil akan membahayakan janirtilya, dan menjadi pencetus mtidahnya terkena AIDS.
Oleh sebab itu setiap orang harus mempunyai pengetahuan tentang bahaya rokok. Dengan demikian akan dapat menghindari penggunaan rokok, bahkan bagi pengguna rokok akan dapat menghindari dan berhenti untuk merokok. Agar kita dapat menciptakari lingkungan yang bersih dan sehat.
Menurut Notoatmodjo (2003), "pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang ciri materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden." Pada per.elitian ini ditanyakan hal-hal tentang pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok yang terdiri dari 3 sub variabel dan 30 pertanyaan.
Di bawah ini akan dibahas tentang hasil penelitian tersebut berdasarkan persub variabel :
1. Pengetahuan siswa mengenai pengertian rokok
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan siswa mengenai pengertian rokok termasuk dalam kategori baik dengan persentase pertanyaan yang dijawab benar yaitu 77,3%. Hal ini dimungkinkan karena sudah banyak informasi tentang rokok, sehingga dapat diasumsikan bahwa responden memperoleh pengetahuan mengenai pengertian rokok dari informasi yang disampaikan oleh media massa misalnya dari televisi, koran, majalah, kebiasaan orang lain dan pengalaman. Ada pendapat yang menyatakan bahwa merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun di lain pihak dapat menimbulkan dampalc buruk bagi si perokok itu senditi (Soetjiningsih dalam Subanda B, 2004). Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatinodjo (2002), pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman itu diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun pengalaman orang lain.
Pernyataan lain Notoatmodjo (2003), "pengetahuan adalah merupqkan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatalh, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagitin besar pengetehuari manusia diperoleh melalui rriata dan telinga.
Berdasarkarl pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pengetahuan siswa diperoleh dari infofmasi yang disampaikan oleh media massa seperti televisi, koi'An, majalah, atau bisa juga dari kebiasaan orang lain dan pengalaman sendiri. Sehingga dapat digunakan sebagai bekal yang baik bagi siswa untuk dapat merljaga dan memelihara kesehatan.


2. Pengetahuan siswa mengenai kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan siswa mengenai kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok termasuk dalam kategori baik dengan persentase pertanyaan yang dijawab benar yaitu 79,6 %. Hal ini dimungkinkan karena sudah banyak informasi mengenai kandungan dan zat-zat yang berbahaya dalam rokok yang disampaikan melalui media massa seperti televisi, koran, majalah dan tabloid. Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003), "pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Responden juga dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman seseorang, tetapi dimungkinkan mereka kurang menyadari bahwa sebenarnya rokok itu mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan baik diri sendiri maupun orang lain, sehingga siswa sudah berani mengkonsumsi rokok diusianya yang masih muda. Banyak zat yang berbahaya dari asap rokok, tetapi ada 3 (tiga) bahan pokok yang paling berbahaya adalah karbon monoksida, tar dan nikotin. Dimana karbon monoksida dapat menurunkan secara langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh (www.kompas.com, 2003). Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru (www.republikonline.com, 2003). Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah yang bersifat karsinogen (www.republikonline.com, 2003).
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa kandungan dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Sekarang sudah banyak media massa yang menginformasikan tentang kandungan rokok dan bahayanya. Sehingga siswa lebih mudah mendapatkan informasinya. Mereka juga dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman, baik pengalaman diri sendiri atau orang lain.

3. Pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok terhadap kesehatan termasuk dalam kategori cukup dengan persentase pertanyaan yang dijawab benar yaitu 62,2%. Hal ini disebabkn karena informasi tentang bahaya rokok terhadap kesehatan sudah sangat banyak. Tetapi dimungkinkan para siswa kurang memahami betapa rokok sangat berbahaya dan merugikan kesehatan, sehingga sudah banyak yang mengkonsumsi rokok diusia muda. Sebenarnya bahaya rokok sangat banyak seperti kanker paru, bronkhitis, penyakti jantung dan pembuluh darah. Rokok merupakan faktor resiko pertama dan tertinggi bagi serangan jsntung, selain itu juga rokok dapat tnenimbulkan kelainan-kelainan pada rongga mulut misalnya, pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit. (www.depkes.ri.com, 2004).
Informasi tentang bahaya rokok sudah banyak disampaikan oleh media massa misalnya televisi, koran, majalah dan tabloid. Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003), "pengetahuan adalah metupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahun manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Secara keseluruhan hasil penelitian mengenai bahaya rokok menunjukan bahwa rata-rata pengetahuan siswa kelas II SMA Negeri 2 Metro termasuk dalam kategori Cukup, yaitu 73% dan 27% siswa termasuk dalam kategori kurang sekali. Hal ini merupakan bekal yang baik bagi mereka untuk menjaga kesehatan diri mereka sendiri dan juga lingkungan sekitar mereka dengan tidak merokok. Karena bahaya rokok terhadap kesehatan sangat banyak dan fatal akibatnya, sehingga dengan tidak merokok dapat menjauhkan diri dari penyakit yang disebabkan oleh rokok dan dapat menciptakan suasana lingkungan yang bersih serta bermanfaat untuk peningkatan kualitas hidup pada usia yang akan datang. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003), "bahwa prilaku yang didasari dengan pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.










BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN



A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang pengetahuan siswa kelas II SMA Negeri 2 Metro mengenai bahaya rokok dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Pengetahuan siswa mengenai pengertian rokok termasuk dalam kategori baik yaitu 77,3%
2. Pengetahuan siswa mengenai kandungan zat-zat yang berbahaya dalam rokok termasuk dalam kategori baik yaitu 79,6%.
3. Pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok, terhadap kesehatan termasuk dalam kategori cukup yaitu 62,2%.
4. Berdasarkan data di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan rata-rata pengetahuan siswa kelas II mengenai bahaya rokok termasuk dalam kategori Cukup (73%), sehingga hal ini merupakan bekal yang baik bagi mereka dalam memelihara kesehatan, baik kesehatan individu, orang lain dan lingkungan sekitarnya.



B. Saran
Adapun saran-saran dalam hal ini :
1. Bagi Institusi Program Studi Kebidanan Wira Buana Metro
Diharapkan dapat memperbanyak literatur (sumber bacaan) di perpustakaan terutama yang berhubungan dengan bahaya rokok.
2. Bagi siswa
Diharapkan agar siswa bisa menyaring dan memilah-milah informasi yang didapatkan dalam bentuk apapun yang memang pantas untuk diikuti serta diharapkan lebih bisa memikirkan akibat lanjut yang akan terjadi bila merokok di usia dini. Juga agar siswa mau menjaga kesehatan dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya dengan tidak merokok.
3. Bagi institusi SMA Negeri 2 Metro
Diharapkan agar institusi SMA Negeri 2 Metro dapat mengadakan penyuluhan kepada para siswa atau dapat juga mengadakan extrakulikuler yang membahas tentang bahaya rokok. Agar siswa dapat menambah pengetahuannya tentang bahaya rokok dan dapat menghindari rokok.

DAFTAR PUSTAKA

Aids Warta Tim, 2001. Pedoman Mengurangi Dampak Buruk Narkoba di Asia, 22 Maret 2006. www.google.tim.warta aids.com.

Arikunto S., 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Bina Aksara, Jakarta.

Departemen Kesehatan RL, 1992. Pedoman Pelatihan Generasi Muda Dalam Pembangunan Kesehatan, Jakarta.

Departemen Agama RL, 2002. Alquran dan Terjemahan, PT. AL-MA'ARIF, Bandung.

Hawari D., 2001. Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif, Jakarta.

Majalah Bina Pendidikan Tenaga Kesehatan, Edisi 42, 2001. Pendidikan Kesehatan Kini dan Masa Depan, Pusat Pendidikan Kesehatan, Jakarta.

Mulyawati Yeni, Drg. 2004. Pengaruh Rokok, 22 Maret 2006, www.google. depkes.ri.com.

Notoatmodjo S., 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

_____________, 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. ,

_____________, 2003. Pendidikan dan Ilmu Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Soetjiningsih, 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Jakarta.

Sugiyono, 2002. Statistika Untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung.

Suharjo, 2003. Republika, 22 Maret 2006, www.google.republikonline.com.

Tandra Hans, 2003, Rokok dan Kesehatan, 19 April, www. google.kompas. com.

Sugeng D.Triswanto,2007,Stop Smoking


KUESIONER
PENGETAHUAN SISWA KELAS II SMA N 2 METRO
MENGENAI BAHAYA ROKOK
TAHUN 2008

I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Alamat :
II. PETUNJUK PENGISIAN
Jawablah pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini dengan cara memberikan tanda silang (4) pada jawaban yang Anda pilih!
No Pertanyaan Jawaban
B % S %
1 Rokok adalah suatu zat adiktif yang dapat menimbulkan rasa ketagihan
2 Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok
3 Bila anda merokok asap rokok yang anda hembuskan
itu merupakan polusi udara bagi orang yang ada
disekitar anda
4 Bila seseorang yang ada didekatmu bukan seorang
perokok tetapi dia ikut menghisap asap rokok yang
kamu hembuskan disebut dengan perokok pasif.
5 Bahan-bahan yang terdapat di dalam rokok seperti tar, nikotin, dan lain-lain tidak berbahaya bagi kesehatan
6 Salah satu kandungan rokok yaitu karbon monoksida dapat mengikat diri dengan sel darah merah dan
mengakibatkan penyem itan embuluh darah.
7 Nikotin dalam rokok tidak menyebabkan ketagihan
pada si perokok
8 Rokok banyak mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi kesehatan
9 Bila anda merokok, asap rokok yang anda hembuskan
tidak mencemari udara orang-orang yang ada di
sekitar anda
10 Nikotin dalam rokok berbahaya untuk kesehatan dan
dapat menyebabkan rasa ketagihan
11 Penyakit yang timbul dari akibat merokok salah satunya kanker paru.
12 Merokok tidak begitu berbahaya bagi kesehatan
13 Rokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan
kanker paru
14 Tidak ada hubungan yang berarti antara merokok
dengan kesehatan si perokok.
15 Rokok tidak mengandung racun yang tidak
membahayakan tubuh
16 Biaya yang dikeluarkan untuk merokok lebih besar
di banding yang tidak merokok
17 Rokok dapat mempengaruhi penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah.
18 Tidak ada enyakit yang disebabkan oleh rokok
19 Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok,
tidak mengganggu beban ekonomi seorang perokok
20 Beban ekonomi antara seorang perokok dengan
seorang yang tidak merokok tidak ada bedanya.
21 Bahaya rokok terhadap kesehatan salah satunya adalah
pengaruh rokok terhadap kesehatan gigi dan mulut.
22 Tidak ada keuntungan bagi yang tidak merokok
23 Kebiasaan merokok tidak dapat dihentikan
24 Rokok dapat menimbulkan karang gigi yang tidak bisa
dibersihkan
25 Merokok dapat menyebabkan impotensi (lemah syahwat), menurunnya kekebalan individu dan kanker
26 Penyumbatan pembuluh darah ke otak yang bersifat
mendadak atau stroke pada seorang perokok tidak ada kaitannya dengan rokok
27 Seorang yang tidak merokok, kecil kemungkinan terkena kanker paru- paru di bandingkan dengan yang merokok
28 Banyak cara yang dapat digunakan untuk berhenti
merokok
29 Rokok tidak berpengaruh terha.dap kesehatan gigi dan
mulut
30 Antara seorang perokok dengan seorang yang tidak
merokok sama kemungkinannya untuk terkena kanker
paru-paru.
KUNCI JAWABAN

1. B
2. B
3. B
4. B
5. S
6. B
7. S
8. B
9. S10. B 11. B
12. S
13. B
14. S
15. S
16. B
17. B
18. S19. S20. S 21. B
22. S
23. S
24. B
25. B
26. S
27. B
28. B29. S30. S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar